Cari Blog Ini

Rabu, 8 November 2017

Syarat Masuk Kuliah di Keperawatan Terbaru untuk Mahasiswa Baru

Artikel ini merangkum beberapa persyaratan untuk masuk kuliah di ilmu keperawatan serta syarat untuk bisa bekerja sebagai perawat. Artikel ini murni dari pengalaman penulis dengan sumber di bawah yang telah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan.

Syarat masuk kuliah di keperawatan.



  • Warga Negara Indonesia. Rekan-rekan warga negara Indonesia berkesempatan untuk ikut serta mendaftarkan sebagai mahasiswa keperawatan. Hal ini dibuktikan dengan adanya fotocopy Kartu Tanda Penduduk yang harus dilampirkan saat mengisi formulir baik itu secara online maupun offline
  •  Lulus SMA atau sekolah sederajat. Syarat masuk yang pertama adalah lulus Sekolah Menengah Atas atau sekolah lain yang sederajat. Jika di perguruan tinggi negeri, ataupun politeknik kesehatan milik Kemetrian Kesehatan, syarat untuk masuk ilmu keperawatan harus berasal dari lulusan SMA dan jurusan IPA. Berbeda dengan beberapa kampus swasta, dimana beberapa perguruan tinggi swasta tidak mengharuskan mahasiswa baru harus berasal dari SMA melainkan dari sekolah lain yang sederajat SMA, misalnya sekolah kejuruan atau sekolah menengah kesehatan.
  • Memiliki tinggi badan minimal 155 untuk calon mahasiswa laki-laki dan 150 cm untuk calon mahasiswa perempuan. Memang untuk syarat yang satu ini tidaklah mutlak. Untuk beberapa PTN, tinggi badan mahasiswa baru bagi pria minimal 155 cm sedangkan wanita adalah 150 cm. Hal ini berbeda dengan beberapa PTS yang memasang standar lebih rendah dibandingkan dengan PTN. Pengalaman rekan perempuan saya yang memiliki tinggi 145 cm, diterima di salah satu perguruan tinggi swasta di Yogyakarta.
  • Tidak buta warna.  Hal ini adalah syarat mutlak untuk masuk jurusan keperawatan. Saat tes kesehatan, kita akan menjalani beberapa pemeriksaan. Seperti tes buta warna, pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan berat badan dan masih ada beberapa pemeriksaan kesehatan lainnya yang harus dilalui oleh calon mahasiswa baru.
  • Lulus tes yang diselenggarakan penyelenggara. Untuk masuk jurusan keperawatan, kita harus mengikuti ujian tertulis terlebih dahulu. Ujian tertulis ini berupa ujian Tes Kemampuan Dasar atau kita lebih mengenalnya sebagai TKD. Tes pengetahuan umum serta yang terakhir adalah psikotest. Pengalaman banyak rekan-rekan calon mahasiswa baru tidak lolos  ke tahap selanjutnya dikarenakan gagal pada ujian psikotest. Banyak diantaranya yang asal menjawab pada soal psikotest. Maklum saja dalam psikotest banyak sekali pertanyaan yang diajukan serta waktu yang disediakan sangatlah lama.
  • Membayar biaya perkuliahan. Dalam soal pembiayaan, silahkan rekan-rekan bicarakan dengan orang tua atau wali masing-masing. Khusus untuk sekolah di kesehatan, pada umumnya biaya yang dibutuhkan akan jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan kuliah di bidang pendidikan. Baik itu untuk biaya persemesternya, biaya masuk maupun biaya saat praktek klinik. Jika rekan-rekan memilih kuliah di sebuah perguruan tinggi yang dikelola yayasan dan mempunyai rumah sakit sendiri sebagai tempat praktek. Akan sangat menolong dalam hal pembiayaan. Hal itu saya rasakan sendiri. Beberapa rekan yang kuliah di Sekolah Tinggi Kesehatan yang tidak mempunyai rumah sakit sendiri, saat praktek klinik akan berpindah-pindah dari rumah sakit satu ke rumah sakit lainnya dan jaraknya cukup jauh serta harus menyewa kamar kos. Tentu hal ini akan menambah pengeluaran serta cukup merepotkan. Berbeda dengan Perguruan Tinggi yang dikelola oleh suatu yayasan dan mempunyai Rumah Sakit atau lahan praktek sendiri. Dimana mahasiswanya diberi kesempatan untuk belajar praktek di tempat tersebut tanpa harus pindah-pindah rumah sakit ( kecuali perawatan jiwa serta komunitas ). Rata-rata tempat praktek juga tidak jauh dari kampus sehingga bisa menghemat biaya setidaknya tidak perlu menyewa tempat kos lagi.
  • Persiapan mental, persiapan sikap. Persiapan mental sangatlah penting sebelum masuk ke dunia perawatan. Kuliah yang padat, setiap waktu harus membuat tugas laporan asuhan keperawatan dengan tulisan tangan. Praktek klinik yang melelahkan, minggu ini keperawatan anak, minggu besok pindah keperawatan jiwa, minggu berikutnya keperawatan medikal bedah seterusnya. Semuanya harus dilalui sampai benar-benar anda dinyatakan lulus.


Itulah tadi beberapa syarat masuk sekolah perawat pada umumnya yang berhasil penulis rangkum.  Untuk lebih jelasnya silahkan cek ke website masing-masing situs resminya. Menjadi perawat adalah dambaan sebagian orang. Ada yang masuk perawat karena memang menjadi cita-citanya sejak awal, adapula yang masuk karena keinginan orang tua.

Tidak salah jika orang tua rekan-rekan menginginkan anaknya menjadi perawat, karena profesi ini sangat dibutuhkan. Hampir semua lulusan kampus saya, bekerja sesuai dengan bidangnya yakni di dunia kesehatan. Sebagian besar  bekerja sebagai perawat klinis entah itu di rumah sakit, puskesmas ataupun poliklinik, sebagian lagi bekerja sebagai pengajar setelah sebelumnya menempuh pendidikan S2 dan sebagian lagi bekerja di perusahaan alat kesehatan.

Adapula yang bekerja di tambang atau bekerja di luar negeri seperti di Jepang atau di negara Arab dengan pendapatan yang bisa terbilang cukup besar. Bagaimana ? Sudah mantab masuk masuk sekolah keperawatan ??

Sumber : http:/www.yosefpedia.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan