Cari Blog Ini

Jumaat, 1 Januari 2016

Prestise KIA Meningkat, Kunjungan Balita dan K.Neonatal 3 masih Impian

Terdapat 9 target yang harus dikejar, berlari, kencang dan mesti terus dalam pantauan pula binaan. 9 Target tersebut adalah K4, K Maternal ditemukan, Linakes, KF3, KN 3, K Neonatal ditemukan, Kunjungan Bayi 4, Kunjungan Balita 2 dan KB aktif. Terhadap SPM itu itu, di Lombok Timur rata-rata sudah mencapai target.



“Hanya Kunjungan Balita dan Kunjungan Neotal 3 yang masih belum mencapai target,”terang Hj.Rokhliana,SST,MM, Kepala Seksi KIA Dinas Kesehatan Lombok Timur. Kondisi ini didasarkan pada catatan target dalam 3 tahun terakhir, yaitu pada tahun 2013, 2014 dan 2015.

Kunjungan Balita adalah cakupan Balita (12-59) bulan yang memperoleh pelayanan sesuai standar meliputi pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali / tahun, pemantauan perkembangan minimal 2 kali setahun, pemberian vitamin A sebanyak 2 kali setahun.

Sedangkan Kunjungan Neotal 3 adalah kunjungan yang dilakukan oleh petugas kesehatan atau bidan ke rumah ibu setelah melahirkan untuk memeriksa kesehatan bayi untuk mendapatkan pelayanan sesuai standar.

“Kunjungan Neonatal 3 paling sedikit 3 kali dengan distribusi waktu 1 kali pada 6 – 48 jam, 1 kali pada hari 3 sampai hari ke 7 dan 1 kali pada pada hari ke-8 sampai hari ke 28 pasca bayi lahir,”jelas Rohkliana.

Belum dicapainya target tersebut, karena berbagai faktor diantaranya masih kurangnya informasi kepada masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan bayi balita termasuk tumbuh kembangnya.

Masyarakat juga masih menganggap setelah mendapatkan imunisasi lengkap, maka tidak penting lagi pergi ke Posyandu, “Itu persepsi yang kurang baik untuk keluarga, disamping itu kepatuhan Ibu dan petugas kesehatan dalam pelaksanaan kunjungan rumah masyarakat masih kurang. Kita berharap tahun 2016 ini target bisa dicapai,” tandasnya.

Sementara itu, melihat data kelahiran hidup di tahun 2015 sejumlah 26.629 kelahiran jumlah kematian Ibu sebanyak 28 kasus dan jumlah kematian bayi sebanyak 482 kasus. “Jika melihat tahun 2013 dan 2014, terjadi penurunan angka kematian, dimana kematian tahun 2013 untuk Ibu 35 kasus sedangkan pada tahun 2014 sejumlah 37 kasus, sedangkan untuk kematian Bayi, bisa dilihat dalam data,” demikian Hj. Rohkliana, SST,MM. [Tyas].

Tiada ulasan:

Catat Ulasan